Menurut Nurgiyantoro (2005:24) mengungkapkan unsur ekstrinsik sebagai berikut: a. Keadaan subjektivitas dari pengarang. Keadaan subjektivitas dari pengarang biasanya menjadi karakter dalam penulisan cerita yang dibuatnya. Keadaan subjektivitas ini biasanya meliputi sikap, ideologi, keyakinan, pandangan hidup dan lain-lain. b. Pengertian seni. Menurut Kamus Oxford, seni adalah ekspresi atau penerapan keterampilan dan imajinasi kreatif manusia, biasanya dalam bentuk visual, menghasilkan karya yang dihargai terutama karena keindahan atau kekuatan emosionalnya. Dalam Encyclopaedia Britannica, seni diartikan sebagai objek visual atau pengalaman yang diciptakan secara Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Bergerak lincah di lapangan. Berlari cepat seperti singa. Membawa bola dengan cekatan. Itulah cita-citaku menjadi pemain bola. Berlatih dengan giat tanpa bosan. Cita-cita mulia harus diperjuangkan. Bukan hanya sebuah angan-angan. Aku ingin cita-citaku jadi kenyataan. 2. Memang analisa kita tidak akan sebaik seperti analisa para kritikus seni, tetapi dengan kebiasaan mengapresiasi seni akan meningkatkan kemampuan kita dalam menilai dan menganalisa sebuah karya seni. 3. Belajar Memahami Makna Yang Disampaikan Dalam Sebuah Karya. Setiap karya pasti memiliki pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh pembuatnya. vkfAT.

puisi seni budaya singkat