DOFjuga ditentukan dari jenis kamera yang kalian gunakan sekaligus aturan aperture pada kamera anda. DOF dibedakan menjadi 2, yaitu DOF (Depth Of Field) Luas dan DOF Sempit. DOF (Depth Of Field) Luas atau Lebar, yaitu dimana zona ketajaman foto merata di seluruh bagian foto. Sehingga tampak semua objek dalam foto memiliki ketajaman yang sama. TeamFortress 2 Game Content Europe Download Server USA Download Server. cfg or any other custom config file for TF2 in 2020. An open-source hub dedicated to Team Fortress 2 configuration. When we enter a key in the text field (like key pressed, key released or key typed), the event is sent to TextField. Thiseffect is exceptionally problematic in macro photography, where the goal is to get as close as possible while maintaining a large DoF.. Depth of field and sensor size. Decreasing the sensor size will decrease the DoF by the crop factor, meaning that by using a 1.6x crop APS-C sensor the resulting DoF will be 1.6x smaller than as if the photo was taken with a full-frame camera. Sebuahfoto dengan latar belakang atau latar depan yang dikaburkan dengan objek utama yang tajam, maka zone yang tajam ini disebut sebagai ruang tajam/depth of field. Depth of fielddapat memberikan kesan kedalaman pada sebuah foto sehingga objek tampak menonjol dan ada sebuah dimensi. f/8.0 f/5.6 f/2.8. RentangDepth of Field luas. Terdapat ilusi spasial, ruang terlihat lebih luas. Terdapat distorsi pada objek (cembung) Lensa Normal. Biasanyamemilikirentang Focal length 50mm. Field of View (Ruang Pandang) sepertimatamanusia (46°) Depth of Field (ruangfokus) lebihsempitdarilensa wide. 6DJd. Fotografi pasti selalu berhubungan dengan depth of field atau yang dikenal dengan ruang tajam. Gimana sih caranya? 1. Aperture Aperture adalah salah satu hal yang berpengaruh. Jika kamu menggunakan aperture dengan angka kecil f/ maka area yang fokus sedikit, sedangkan jika kamu menggunakan aperture dengan angka besar f/22, area yang fokus akan semakin besar. 2. Focal length Biasanya semakin panjang focal length yang kamu gunakan 100mm, maka semakin sedikit area yang fokus. Sebailknya jika kamu menggunakan focal length lebih lebar 24mm, area yang fokus akan semakin besar. 3. Jarak antara kamera dan subjek foto Jarak ini juga berpengaruh loh Sobat KEE. Biasanya semakin dekat kamera dengan subjek foto, maka area fokus akan semakin sedikit. Jika kamu mau mendapatkan area fokus yang lebih besar, kamu bisa mundur menjauh dari subjek foto. Mudah dimengerti kan ya? Sebenarnya tidak ada aturan yang baku dalam dunia fotografi, kamu dapat menentukan semuanya sendiri. Jangan mudah menyerah dan terus semangat mencoba! Contoh Penggunaan Depth Of Field Ini adalah bagian kedua dari teknik fotografi penjelasan mengenai DOF yang sudah diposting beberapa waktu lalu. Setelah mempelajari teknik-nya, kali ini akan dijelaskan contoh-contoh studi kasus penggunaan DOF. 1. Semua Bagian Foto Tajam Untuk foto jenis landscape, arsitektur, interior dan travel/perjalanan biasanya perlu dijaga agar semua bagian tampak tajam. Menggunakan lensa wide-angle yang disetting ke aperture kecil akan memberikan efek DOF yang luas, kira-kira tajam dari jarak satu meter sampai tak terhingga. Tetapi akan ada kondisi dimana obyek latar depan seperti bunga misalnya lebih dekat dari jarak 1 meter tersebut. Sehingga perlu menggunakan teknik yang disebut fokus hyperfocal yang bisa meningkatkan depth-of-field. Semua bagian foto tajam, Image Credit Flickr Labeled for Reused Sebagai aturan dasar, tingkat ketajaman latar belakang 2x lebih banyak dari subjek di depannya. Jadi jika Anda memotret subjek yang jauh seperti pemandangan dan fokus pada tak terhingga infinity, maka Anda akan membuang banyak ruang ketajaman DOF. Dengan mengarahkan fokus lebih dekat, akan memperluas ruang ketajaman di depan lebih dekat ke kamera, dengan tetap memastikan bahwa daerah fokus tak terhingga infinity jatuh dalam bidang depth-of-field di belakang titik fokus sebenarnya. Aperture kecil digunakan untuk memastikan latar depan sama tajamnya dengan background di kejauhan. Kita bisa memperkirakan jarak fokus hyperfocal, tapi jauh lebih mudah jika lensa yang digunakan memiliki skala depth-of-field. Meski saat ini banyak produsen lensa yang tidak lagi menyertakan skala DOF tersebut. Jika terdapat skala pada lensa, cukup setting tanda infinity terhadap tanda aperture ditetapkan sehingga mendapatkan DOF terlebar. Saat membidik meskipun gambar dalam viewfinder terlihat out-of-focus, tetapi hasil akhir foto akan tajam di seluruh bagian. Area DOF adalah sekitar 1m s/d tak terhingga, Image Credit Area DOF dimaksimalkan sekitar s/d tak terhingga, Image Credit 2. POI Tajam Dengan Latar Belakang Benar-Benar Blur Background blur tak dikenali, Image Credit Wikimedia Labeled for Reused Ada kondisi di mana kita ingin agar POI Point of Interest atau subyek foto tampil keluar menonjol dibandingkan dengan latar belakang yang blur. Biasanya yang populer adalah untuk memfoto Portrait dimana penekanannya adalah pada benda atau orang, bukan lokasi. Contoh di atas adalah foto yang fokus pada benda dengan latar belakang yang tidak penting untuk diketahui ada dimana. Yang kita butuhkan di sini adalah menggunakan sebuah lensa tele di aperture terlebar. Kalau bisa POI atau subyek terletak sejauh mungkin dari latar belakang. Yang perlu diperhatikan adalah meskipun fokus akurat, tetapi sebagai bidang ketajaman DOF sangat sempit sehingga bisa tidak fokus pada bagian yang tidak diinginkan. 3. Obyek Utama Tajam, Latar Belakang Blur Bisa Dikenali Background blur masih bisa dikenali, Image Credit The Verge Labeled for Reused Kadang-kadang membuang latar belakang benar-benar out-of-focus atau blur terlalu berlebihan. Misal kita tetap ingin menunjukkan subjek / POI berada dalam lingkungan alam, tetapi dengan latar belakang yang soft agar POI tetap terisolasi dan tidak bersaing mendapatkan perhatian. Contoh misal seseorang di pantai, hewan di kebun binatang atau bunga di taman seperti foto di atas. Biasanya menggunakan lensa standar tele pendek, misal 50mm hingga 135mm sudah sangat ideal – terutama jika itu digabungkan dengan berbagai aperture tengah sekitar f/8. 4. Zona Ketajaman Sangat Terbatas Jika ingin kondisi ekstrim dimana fokus hanya sangat tajam dibagian tertentu, misal potret seseorang dengan hanya fokus pada mata dan bahkan telinga atau ujung hidung pun blur. Di sini, sekali lagi, skala depth-of-field pada lensa sangat membantu. Contoh yang sering dilakukan oleh para fotografer adalah foto bunga yang hanya benar-benar membatasi ruang ketajaman DOF pada benang sari dan membuat latar depan dan latar belakang kelopak benar-benar lembut. Foto pertama di artikel ini juga salah satu contoh dimana fokus hanya pada 1 baris kalimat saja dalam puluhan baris kalimat. Ringkasan Penjelasan Mengenai DOF Demikian artikel ini semoga bermanfaat. Terkahir secara keseluruhan, penggunaan praktis depth-of-field DOF dapat disimpulkan sebagai berikut Untuk memaksimalkan ruang ketajaman / DOF gunakan lensa wide-angle dengan setting pada aperture kecil dan menjauh dari POI atau subjek foto. Untuk meminimalkan ruang ketajaman / DOF gunakan lensa tele dengan mengatur aperture besar dan dekati subjek atau POI foto. Bagian Pertama Source Author Recent Posts A writer and photographer with a passion for technology, astronomy, and virtual reality. Skilled in multiple programming languages, specializing in software architecture. Ada banyak sekali teknik pengambilan gambar yang perlu Anda pelajari jika ingin menjadi fotografer handal. Terlebih jika Anda menggunakan kamera DSLR atau mirrorless. Pengambilan gambar akan dilakukan secara manual termasuk menggunakan Depth of Field yang gampang-gampang susah. Setelah menguasai teknik Depth of Field atau sering disebut dengan nama DOF ini, gambar yang dihasilkan bisa tajam dan memiliki fokus. Jadi, tidak asal memotret saja, tapi juga mempertimbangkan aspek panjang lensa sampai ke aperture. Apa itu Depth of Field?Faktor yang Mempengaruhi Depth of Field1. Aperture2. Jarak Kamera dengan Objek3. Panjang Fokus Lensa4. Ukuran SensorJenis Depth of Field1. DOF Sempit2. DOF LebarRumus Depth of FieldLensa dengan Kecepatan TinggiTips Sederhana Seputar DoF Apa itu Depth of Field? Saat memperhatikan gambar, pasti Anda akan menemukan mana objek yang tampak dengan jelas dan mana saja objek yang agak blur. Objek yang tampak jelas memiliki fokus yang baik dan di sekitarnya jadi seperti latar belakang yang mendukungnya. Dengan kata lain, Depth Of Field DOF adalah cara lensa dalam menampilkan kedalaman ruang berdasarkan perbedaan rentang jarak objek dalam menghasilkan variasi fokus pada gambar. Teknik pemotretan yang memberikan fokus pada satu atau beberapa objek ini diberi nama depth of field atau DOF. Dengan teknik ini, gambar yang diambil bisa memiliki ketajaman sempurna dan tampak lebih menonjol dari yang lain. Kalau Anda menggunakan kamera kekinian, DOF ini mirip sekali dengan efek bokeh. Jadi, hanya ada satu objek yang jadi fokus dan hasilnya tajam. Objek lain umumnya jadi blur tapi tidak sempurna karena seperti dipaksakan. Blur yang mengelilingi gambar yang tajam juga harus memiliki transisi yang baik. Jadi, gambar terlihat lebih natural. Oleh karena itu, teknik pengambilan gambar secara manual dengan mempertimbangkan banyak aspek dan faktor sangat penting untuk dipelajari. Faktor yang Mempengaruhi Depth of Field DOF umumnya tidak secara otomatis bisa dipakai, itulah kenapa cara ini menjadi teknik yang agak sulit untuk dipelajari. Supaya Anda memahami DOF lebih dalam, ada beberapa faktor yang harus dimantapkan terlebih dahulu, berikut selengkapnya 1. Aperture Aperture sering disebut sebagai bukaan dari lensa. Saat bagian dari aperture ini terbuka, cahaya akan ikut masuk ke dalam dan memberikan kecerahan pada objek. Itulah kenapa bukaan yang besar atau kecil mempengaruhi DOF dari objek yang akan diambil gambarnya. Secara teori, aperture yang terlalu besar membuat gambar tidak terlalu bagus dari sisi fokus. Sebaliknya kalau aperture disetel lebih kecil, fokus akan menjadi lebih baik dan gambar semakin tajam khususnya pada jarak tertentu. Lakukan eksplorasi terkait dengan aperture ini dengan baik dengan mengecek hasil foto dari objek yang sama berkali-kali. Anda akan menemukan formula sendiri sehingga masalah bukaan ini bisa lebih dikuasai lagi. Anda tidak perlu terus menggunakan aperture yang ukurannya kecil. Karena objek yang kita foto tidak hanya satu jenis saja. Kadang dengan bukaan besar hasilnya jauh lebih bagus. Jadi, jangan berpatokan pada teori saja, ya! 2. Jarak Kamera dengan Objek Jarak kamera dengan objek juga berpengaruh dalam teknik DOF. Karena kita bisa mendapatkan gambar dengan objek yang bervariasi. Misal Anda ingin mendapatkan fokus pada objek yang kecil dan tunggal, jarak umumnya diperkecil agar sisi lain tidak terlihat. Sebaliknya kalau objek yang akan diambil gambarnya lebar, Anda bisa agar geser ke belakang agar semua objek masuk ke dalam lensa. Setelah semua masuk, baru Anda bisa mengatur fokusnya agar sesuai dengan keinginan. Masalah jarak ini sebenarnya agak intuitif dan tidak terlalu teknikal. Kalau Anda merasa hasil bidikan kurang sempurna, jarak bisa dipanjangkan atau dipendekkan. Ingat, apa yang dilihat oleh mata dan lensa adalah yang paling baik daripada tekniknya. 3. Panjang Fokus Lensa Lensa dengan fokus pendek dianggap yang paling baik untuk memberikan DOF pada objek. Sebaliknya, lensa tele yang fokusnya lebar dianggap tidak terlalu baik. Hal ini dibuktikan dengan mengambil gambar dengan jarak yang sama. Sebenarnya masalah fokus lensa ini Anda bisa mengikuti teori yang sudah dibahas di atas. Namun, Anda juga bisa menggunakan apa yang dilihat pada mata sebagai patokannya. Biasanya masalah cahaya, kualitas kamera, dan ketepatan pengambilan gambar juga berpengaruh. 4. Ukuran Sensor Banyak yang mengatakan kalau sensor dari kamera yang kecil bisa menghasilkan gambar dengan kualitas yang sempurna. DOF akan terlihat dengan jelas dan tajam. Sebaliknya, kamera dengan sensor yang terlalu besar menghasilkan gambar dengan kualitas yang biasa saja. Anda boleh mengikuti teori yang dipakai oleh banyak orang itu. Namun, kembali lagi pada jenis kamera yang saat ini Anda gunakan. Antara satu kamera dengan lainnya memiliki perbedaan sehingga teori itu sedikit sulit untuk dipakai secara umum. Umumnya fotografer profesional menggunakan sensor yang berkualitas alih-alih menggunakan yang besar atau kecil. Yang penting mereka bisa menyesuaikan dengan jarak dan bukaan pada lensa untuk mendapatkan gambar dengan kualitas baik serta DOF yang sempurna. Jenis Depth of Field Secara umum ada dua jenis DOF yang banyak digunakan oleh fotografer. Keduanya bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan fotografi Anda. 1. DOF Sempit Foto ini diambil dengan nilai Aperture F/2 Objek yang tidak terlalu besar membutuhkan DOF yang sempit agar fokusnya sempurna dan tidak melenceng. Untuk melakukan ini aperture akan dibuat agak lebar. Anda bisa menyesuaikan jaraknya dengan bergerak maju atau mundur agar hasilnya sempurna. DOF dengan ruang sempit ini akan membuat objek tampak lebih tajam dan sisi di belakang atau di depannya tampak lebih kabur. Anda bisa melakukan coba-coba dengan jarak dan aperture untuk mendapatkan hasil yang sempurna. 2. DOF Lebar Pengaturan Aperture f/22 Apabila objek yang akan diambil fokusnya agak lebar, maka aperture harus dibuat lebih kecil. Dengan begitu, objek akan mendapatkan fokus yang merata. Tidak hanya di satu titik saja, tapi juga di sekelilingnya. Supaya bisa memahami DOF yang melebar ini Anda tidak bisa melakukannya dengan asal-asalan. Pastikan untuk menyetel aperture dan membuat jarak yang sesuai. Lambat laun Anda akan memahami sendiri dan terbiasa meski tidak harus memakai rumus. Rumus Depth of Field Kalau Anda melihat rumus tentang depth of field di internet, sebagian besar menggunakan cara yang cukup rumit dan kadang sulit dipahami oleh pemula. Karena hitungannya sangat teknikal dan cenderung seperti pelajaran fisika. Nah, untuk memudahkan Anda untuk melakukan penghitungan, gunakan rumus di bawah ini sebagai pendekatannya. Kalau Anda ingin memakai formula asli bisa memakai seperti yang sudah dituliskan di Wikipedia. Namun, untuk pendekatan bisa memakai di bawah ini. DoF≈2S×S/H= 2Acs/f² A adalah aperture, c adalah circle of confusion, f merupakan focal length, s adalah jarak ke objek, H merupakan hyperfocal distance. Atau jika Anda ingin memakai formula asli, Anda bisa mengunjungi website dan akan mengkalkulasi secara otomatis sesuai kebutuhan. Lensa dengan Kecepatan Tinggi Ketika membahas tentang kecepatan sebuah lensa, maka erat kaitannya dengan seberapa besar bukaan lensa dapat dibuka. karena bukaan aperture yang lebih besar akan meningkatkan kecepatan dengan jumlah cahaya yang sama. Lensa prime dengan kualitas tinggi seperti 35mm, 50mm atau 85mm akan turun serendah f / 2 atau bahkan f / akan menghasilkan Depth of Field yang sangat tipis. Untuk bidikan potret dengan 50mm f / Anda bisa fokus pada mata, dan ujung hidung akan tetapi akan buram pada telinga. Jika lensa Anda adalah 24-105mm f / hingga f / artinya pada 24mm Anda dapat mencapai serendah f / tetapi ketika di-zoom ke 105mm, aperture terbesar yang didapat adalah f / Tips Sederhana Seputar DoF Untuk meningkatkan area Depth of Field Lebar Gunakan aperture kecil angka yang lebih tinggi mis. f / 16 atau f / 22Gunakan lensa wide. Misalnya. 14mm atau 24mmTempatkan objek jauh dari kamera. Untuk menghasilkan area Depth of Field yang sempit Gunakan aperture besar. Misalnya. F / atau f / in lensa. Misalnya. 80mm atau 200mmDekatkan objek ke lensa. Ternyata depth of field atau DOF ini sangat penting dalam dunia fotografi. Kalau Anda masih sangat pemula, teknik ini harus dikuasai dengan baik agar kualitas foto mengalami peningkatan. Selanjutnya, Anda bisa menguasai teknik lain yang sekiranya cocok dengan style foto. Memahami DOF ini tidak mudah, apalagi ada hitungan rumusnya agar akurat. Namun, balik lagi kalau masalah pengambilan gambar itu juga menggunakan rasa dan insting. Dua hal itu harus Anda asah berbarengan dengan hal-hal yang sifatnya sangat teknikal. Image Credit Flickr Cara obyek direproduksi dalam sebuah foto bisa sangat berbeda dari bagaimana ia tampil ketika diambil gambarnya. Ketika Anda menatap dengan mata Anda ke seluruh obyek, segala sesuatu di dalamnya tampak kurang lebih sama tajam, tapi kadang-kadang hanya fokus bagian tertentu obyek foto sehingga tampak tajam dan tampak blur di bagian selainnya. Disini akan kita bahasa penjelasan mengenai DOF. Zona ketajaman ini disebut depth-of-field DOF, yaitu ketajaman yang membentang ke depan dan ke belakang dari titik yang benar-benar menjadi fokus pada saat itu. Ukuran zona ketajaman ditentukan oleh tiga faktor utama – aperture atau bukaan lensa, panjang fokus lensa dan jarak Anda dari subjek. Memvariasikan ketiga elemen ini memungkinkan Anda mengontrol hampir penuh atas hasil depth-of-field dalam foto/gambar. Ilustrasi Depth of Field area ketajaman Ketika sebagian besar bagian obyek pada gambar terlihat tajam, maka kita katakan DOF luas. Bila hanya beberapa bagian saja yang tajam, maka kita katakan DOF sempit atau terbatas. Apakah kita akan menggunakan depth-of-field luas atau sempit tergantung pada konsep dan bagaimana ingin menggambarkan obyek terkait. Tiga faktor utama yang dapat digunakan untuk mengontrol DOF. Faktor Utama Penentu DOF 1. Aperture Lensa Hubungan langsung antara aperture dan depth-of-field yaitu semakin kecil aperture, semakin luas depth-of-field artinya semakin banyak bagian yang tajam dan sebaliknya, semakin besar aperture semakin sempit depth-of-field semakin sedikit bagian yang tajam. Jadi jika Anda ingin mendapatkan sebanyak mungkin bagian foto yang tajam, setting sekecil mungkin aperture – misal antara f/16, atau bahkan f/22 jika lensa mendukung. Jangan lupakan kondisi pencahayaan, mungkin perlu menggunakan tripod atau bentuk lain yang membuat kamera stabil karena dengan aperture kecil kecepatan shutter membutuhkan lebih lama sehingga menciptakan risiko hasil foto blur karena kamera-goyang. Namun, jika Anda ingin memusatkan perhatian hanya pada satu bagian dari obyek foto, dan membuang sisanya agar blur/out-of-focus, sebaiknya pilih aperture besar. Seberapa besar persisnya ini bisa tergantung pada aperture maksimum lensa yang Anda gunakan. Pada lensa standar 50mm bisa f/1,7 f/1,8 atau f/2, tetapi untuk standar biasanya sekitar f/3,5 atau f / 4,5. Untuk pengambilan gambar pada umumnya, bila Anda ingin sebagian besar bagian foto tajam, Anda bisa mengatur aperture sekitar f/8 sampai f/11. Ini bisa dicapai dengan setting mode eksposur Program dimana akan diatur secara otomatis oleh kamera. Bila memungkinkan Anda harus mengambil kendali seleksi aperture dan menggunakan Aperture-Priority atau mode manual. Berikut adalah contoh bagaimana menggunakan lensa Nikon lama untuk membantu menunjukkan skala dan kedalaman lapangan berdasarkan aperture yang dipilih. Lensa diatur ke aperture f/8, segala obyek dari jarak infinity simbol yang terlihat seperti angka delapan ke jarak 5kaki akan tampak tajam. Lensa diatur ke aperture f/22, segala obyek dari jarak infinity simbol yang terlihat seperti angka delapan ke jarak 2 kaki akan tampak tajam. 2. Panjang Fokus Lensa Menggunakan lensa wide-angle Anda akan mendapatkan keuntungan dari depth-of-field yang luas, yang membuatnya mudah untuk menjaga semua bagian obyek dalam foto dalam fokus. Semakin lebar sudut view, semakin besar dept-of-field. Sebaliknya jika menggunakan lensa tele maka depth-of-field lebih terbatas. Semakin besar focal-length lensa tele, semakin membatasi zona ketajaman. Sebagai contoh pengaruh menggunakan focal length yang berbeda adalah. Lensa Nikon 28mm wide-angle di f/22 akan memberikan hasil yang tajam dari jarak 2 kaki hingga jarak infinity tak terbatas. Sedangkan lensa Micro Nikkor 55mm dari jarak 7 kaki hingga infinity. Dan lensa Nikkor 105mm dari jarak sekitar 28 meter hingga tak terbatas. 3. Jarak Kamera ke Obyek Semakin dekat kamera dengan obyek foto maka semaki terbatas depth-of-field atau ruang ketajaman. Bahkan, saat pengambilan foto close-up atau macro maka ruang ketajaman akan menjadi sangat sempit hanya beberapa milimeter di depan dan di belakang obyek. Jadi di atas adalah penjelasan secara teorinya, perlu banyak berlatih praktek langsung sekian lama untuk mendapatkan feel mengenai DOF ini. Bersambung ke Bagian-2 yaitu contoh teknik umum menggunakan depth-of-field Bagian Kedua source Author Recent Posts A writer and photographer with a passion for technology, astronomy, and virtual reality. Skilled in multiple programming languages, specializing in software architecture. Apa Itu Depth of Field Apa Itu Depth of Field- Bagi seseorang yang sudah lama bergelut di dunia fotografi mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah depth of field. Ya, depth of field atau yang biasa disebut dengan DoF merupakan sebuah ukuran seberapa luas area ketajaman yang terlihat pada sebuah foto. Yang mana jarak fokus pada sebuah foto cukup bervariasi. Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya terkait apa itu depth of field, apa saja faktor yang dapat mempengaruhi dof serta kegunaannya, simak penjelasan berikut ini. Pasalnya dalam dunia fotografi penerapan Depth of Field sangatlah penting. Apa Itu Depth of Field DofFaktor Yang Dapat Mempengaruhi Dof1. Aperture2. Panjang Fokus atau Focal Leght3. Jarak Kamera dengan Objek Foto4. Ukuran SensorFungsi Dari Depth of FieldTips Mengoptimalkan Depth of Field Apa Itu Depth of Field Dof Sebelum membahas lebih jauh terkait depth of field, hal penting yang harus diketahui terlebih dahulu yaitu pengertiannya. Secara sederhana DoF atau depth of field merupakan ukuran luas area yang terlihat lebih tajam atau fokus pada sebuah foto. Yang mana setiap foto yang dihasilkan mempunyai area fokus yang cukup bervariasi. Misalnya saja pada foto pemandangan yang pada umumnya mempunyai area fokus yang terlihat merata. Dengan kata lain, hampir semua bagian pada foto pemandangan terlihat lebih tajam dan tidak ada blur. Berbeda dengan foto lainnya yang terfokus pada satu benda, biasanya bagian lainnya akan terlihat blur. Yang mana sebuah foto bisa dikatakan mempunyai DoF yang luas jika objek foto mempunyai ketajaman yang cukup merata. Sebaliknya, sebuah foto mempunyai DoF yang sempit jika hanya bagian-bagian tertentu terlihat blur dan bagian lainnya tajam. Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Dof Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Dof Ada 4 faktor yang harus diketahui karena dapat mempengaruhi DoF sebuah foto. Nah, untuk menghasilkan foto DoF yang sesuai dengan keinginan, bisa menerapkan salah satu faktor atau mengkombinasikan semuanya. Nah, sebagaimana berikut ini beberapa faktor tersebut. 1. Aperture Aperture memiliki peranan yang sangat penting untuk menciptakan DoF pada sebuah foto. DoF yang sempit dihasilkan jika angka aperture kecil atau bukaan lensa angka besar. Sedangkan DoF yang lebar dihasilkan dari angka aperture bukaan besar atau bukaan lensa kecil. Untuk mengetahui lebih jelasnya terkait aperture, Anda bisa mencari banyak informasi melalui internet ataupun belajar langsung pada seorang fotografer. 2. Panjang Fokus atau Focal Leght Panjang fokus lensa atau focal length merupakan menggunakan lensa yang mempunyai kemampuan untuk memperbesar objek foto yang jaraknya jauh. Yang mana DoF akan semakin sempit jika Focal Leght semakin panjang. Sedangkan DoF yang dihasilkan akan semakin luas jika Focal Leght semakin panjang. Yang dimaksudkan DoF kecil, Focal Leght 105 mm dan Focal Leght 18 mm menghasilkan DoF lebihs sempit. 3. Jarak Kamera dengan Objek Foto Jarak antara kamera dengan objek semakin dekat, maka DoF yang dihasilkan akan semakin sempit. Sebaliknya DoF akan semakin luas jika jarak kamera dengan objek jauh. 4. Ukuran Sensor Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya terkait apa itu Depth of Field, sehingga DoF yang dihasilkan akan lebih bagus jika menggunakan sensor kamera yang lebih besar. Pasalnya setiap kamera mempunyai ukuran sensor yang berbeda. Semakin besar sensor kamera maka semakin banyak juga keunggulan yang dimiliki. Adapun salah satu keunggulannya dapat menajamkan fokus foto. Baca Juga Pengertian Segitiga Exposure Fungsi Dari Depth of Field Fungsi Dari Depth of Field Depth of field yang sempit dikarenakan bukaan aperture lebar f/ Nah, hal tersebut bisa membuat area di depan dan di belakang fokus point’ akan telrihat lebih sempit. Justru hal yang seperti inilah bisa menyebabkan objek yang berada di belakang serta di depan fokus menjadi out of fokus. DoF yang sempit biasanya digunakan untuk mengisolasi subjek dari lingkungan sekitar. Sehingga hal ini dapat memberikan cukup banyak keuntungan untuk fotografi portrait, makro dan olahraga. Pasalnya mengenal teknik ini cukup menguntungkan untuk menghasilkan foto yang bagus. Sedangkan DoF yang lebar dikarenakan bukaan diafragma f/16. Sehingga hari ini dapat menghasilkan fokus pada semua area yang terdapat di latar belakang ataupun di depan. Biasanya DoF yang lebar ini sering diterapkan pada fotografi landscape dan fotografi architectural. Dengan banyaknya istilah dalam dunia fotografi, tentu tak heran jika mempelajari fotografi tidak semudah seperti yang dibayangkan. Tips Mengoptimalkan Depth of Field Tips Mengoptimalkan Depth of Field Apa itu depth of field yang telah dijelaskan sebelumnya bisa memberikan pengetian yang jelas. Namun, bagi fotografer pemula untuk mengetahui cara mengambil foto DoF memang sulit untuk dilakukan. Dalam hal ini bisa menggunakan kamera profesional agar hasilnya lebih powerfull dibandingkan dengan menggunakan kamera smartphone yang sebenarnya masih banyak sekali kekurangannya. Apalagi saat ini untuk menghasilkan sebuah foto yang bagus terdapat teknik depth of field yang sempit. Jika menggunakan kamera smartphone masih banyak sekali keterbatasan, sehingga anda akan kesulitan untuk mendapatkan foto dengan teknik DoF. Namun, bukan berarti menggunakan Smartphone tidak bisa mengoptimalkan Depth of Field. Yang mana berikut ini beberapa tips yang bisa anda terapkan dengan menggunakan kamera smartphone. 1. Pastikan jika anda mempunyai smartphone yang mempunyai kualitas kamera bagus. Hal ini bertujuan agar untuk memudahkan Depth of Field pada foto. Adapun kualitas kamera yang sangat disarankan untuk digunakan harus mempunyai resolusi yang tinggi. Apalagi saat ini banyak sekali smartphone murah tetapi kualitas kameranya cukup bagus. 2. Langkah selanjutnya pastikan jarak kamera dengan objek tidak terlalu jauh. Sebaliknya jika jarak antara kamera dengan objek jauh, maka hasil Depth of Field akan semakin sempit. Mungkin jika biasanya kebanyakan orang akan melakukan zooming jika jarak objek dari kamera cukup jauh. Namun, foto yang dihasilkan dari zooming tidak bagus dan bisa pecah-pecah. 3. Untuk menghasilkan sebuah foto yang bagus dengan teknik depth of field yang maksimal, pastikan jika mendapatkan pencahayaan yang cukup. Pasalnya sebuah foto yang kekurangan pencahayaan tidak terlihat jelas dan buram. 4. Panjang fokus atau Focal Leght merupakan menggunakan lensa yang mempunyai kemampuan untuk memperbesar objek foto yang jaraknya jauh. Yang mana DoF akan semakin sempit jika Focal Leght semakin panjang. Sedangkan DoF yang dihasilkan akan semakin luas jika Focal Leght semakin panjang. Yang dimaksudkan DoF kecil, Focal Leght 105 mm dan Focal Leght 18 mm menghasilkan DoF lebih sempit. Anda bisa menerapkan focal Leght ini sesuai dengan kebutuhan. 5. Untuk mengatur objek Yang bergerak dan tetap menghasilkan kedalaman ruang yang tepat, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan pengaturan shutter yang cepat. Hal ini sangatlah menguntungkan karena dapat mengambil gambar lebih cepat dengan manual focus. Mengetahui apa itu depth of field serta tips-tipsnya diharapkan dapat memudahkan anda untuk menghasilkan foto yang bagus. Apalagi bagi Anda yang menggunakan kamera smartphone, untuk menghasilkan foto Depth of Field cukup sulit dan membutuhkan usaha lebih dibandingkan jika menggunakan kamera profesional. Visited 203 times, 1 visits today

depth of field luas